Selasa, 13 Maret 2012

puisi

Puisi Malam yang Berangin malam yang berangin. akan aku ingat malam itu sebagai yang berangin lehermu dan pantai suara ombak dan bau dupa menyatu di udara. malam itu aku meletakan kata-kataku di dalam pasir seperti penyu menyimpan telurnya. dan apabila aku terlalu tua untuk bermimpi kata-kataku akan menetas menjadi sajak mencarimu di dalam laut di antara ganggang, bangkai kapal, dan anggur yang terperangkap dalam botol tua berlumut. bila suatu hari sajakku tak lagi menyentuhmu bila suatu hari sajakku membuatmu jemu-- seperti payudara dalam beha, tak henti menyelundup dari satu gaun ke lain gaun-- lupakan aku, lupakanlah meskipun dalam sajakku tersimpan helai rambutmu yang lepas di malam berangin itu. tapi bila kau datang lagi ke dalam pelukanku di bawah langit tak berbatas, ah kamulah sajak sesungguhnya, aku tulis dengan garis nasib tangan. hingga hari berangin tulangku tulangmu kaku dingin jadi karang di pantai lain. Diposkan oleh Y. Thendra BP 0 komentar Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook

Tidak ada komentar:

Posting Komentar